Prostatitis

Nyeri Sekitar Panggul dan Selangkangan pada Pria, Waspadai Radang Pada Kelanjar Prostat.

dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D, FICS, FACS (Bagian urologi, Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Radang pada kelenjar prostat dapat dialami oleh setiap pria khususnya usia dewasa muda. Penyakit radang prostat dapat dialami oleh seorang pria tanpa adanya gejala sama sekali namun dapat juga menimbulkan gejala yang sangat mengganggu seperti demam tinggi, nyeri pada perineum (daerah antara kantong kemaluan dan anus) bahkan bisa mengalami kesulitan untuk berkemih.

Klasifikasi radang prostat dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu :

  • Prostatitis akut bakterial, infeksi bakteri pada kelenjar prostat yang biasanya mendadak dengan gejala yang berat.
  • Prostatitis kronis bakterial, infeksi bakteri pada kelenjar prostat yang sudah berlangsung lama atau infeksi berulang, biasanya gejalanya lebih ringan
  • Prostatitis kronis/ sindrom nyeri pelvik kronis (chronis pelvic pain syndrome) baik yang berlangsung lama atau berulang tanpa ada bukti infeksi.
  • Radang prostat asimtomatik, terdapat tanda adanya peradangan prostat namun tanpa gejala.

Gejala klinis prostat sangat bervariasi. Radang prostat akut biasanya timbul mendadak serta menimbulkan gejala seperti demam tinggi, nyeri hebat pada perineum terutama saat duduk, dan bahkan mengalami kesulitan sa’at berkemih sedangkan radang kronis dapat dialami tanpa gejala atau dengan gejala yang bervariasi mulai dari rasa tidak nyaman sekitar panggul, nyeri pada daerah selangkangan, daerah antara kantong kemaluan dan anus (perineum), serta perut bagian bawah. Umumnya radang prostat kronis sulit dideteksi karena sebagian besar gejala tidak begitu jelas /subklinis bahkan tanpa gejala dan dapat dialami bertahun-tahun sebelum berobat ke dokter. Sedangkan radang prostat akut gejala yang dirasakan sangat mengganggu sehingga umumnya langsung berobat ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter untuk mengkonfirmasi adanya radang prostat pada pasien yaitu dengan melakukan pemeriksaan colok dubur (digital rectal examination atau rectal toucher). Adanya nyeri tekan pada kelenjar prostat mengkonfirmasi adanya radang pada kelenjar prostat.

Pemeriksaan penunjang laboratorium umumnya dilakukan untuk mencari faktor risiko padsa pasien serta mengkonfirmasi jenis radang prostat apakah akut atau kronis dengan pemeriksaan laboratorium darah prostate specific antigent (PSA). Nilai PSA akan meningkat secara siginifikan pada prostatitis akut dan nilai PSA umumnya normal atau sedikit meningkat pada prostattis kronis.

Penatalaksanaan radang prostat yang disebabkan oleh infeksi bakteri dilakukan dengan memberikan terapi antibiotika yang diberikan umumnya pemberian antibiotika yang diberikan secara parenteral pada prostatitis akut atau enteral pada prostatitis kronis. Disamping antibiotika, pasien diberikan juga obat penghambat reseptor alfa yang bertujuan untuk mengurangi tension/tegangan pada prostat dengan merelaksasi otot polos prostat sehingga mengurangi kompresi prostat pada saluran pangkal urethra sehingga kencing bisa lebih lancar. Pemberian obat anti inflamasi juga dapat membantu mengurangan prostat peradangan pada prostat.

Komplikasi yang dapat terjadi pada seorang yang mengalami radang prostat adalah : sulit berkemih hingga macet (retensi urin), radang epididimis, gangguan seksual seperti sulit ereksi, nanah/abses pada prostat hingga kondisi sepsis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *